top of page

KOMERSIALISASI PENDIDIKAN INDONESIA, KAWAN ATAU LAWAN?

Sejatinya, pendidikan merupakan wadah bagi rakyat untuk berkembang. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan definisi pendidikan yaitu proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang diusaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik.

Ki Hajar Dewantara sebagai bapak pendidikan Indonesia pernah berkata, pendidikan merupakan proses pembudayaan dalam memberikan nilai-nilai luhur kepada generasi baru dalam masyarakat yang tidak hanya bersifat pemeliharaan tetapi juga dengan maksud memajukan serta memperkembangkan kebudayaan menuju arah keluhuran hidup. Pendidikan sendiri dapat berlangsung dalam berbagai tempat yang oleh beliau diberi nama Tri Sentra Pendidikan, yaitu:

1. Alam keluarga 2. Alam perguruan 3. Alam pergerakan pemuda 4. Bidang Pengajaran


Di Indonesia, pendidikan sendiri sudah diamanatkan dalam UUD 1945 tentang mencerdaskan kehidupan bangsa. 70 tahun kemerdekaan Indonesia dibarengi kencangnya angin liberalisme yang senafas dengan sifat kapitalis telah menyusup sendi sendi pendidikan Indonesia. Kapitalisasi pendidikan atau sering disebut komersialisasi pendidikan memungkinkan hilangnya cita cita yang diamanatkan dalam UUD 1945. Merujuk pada UUD 45 pasal 31, mengikuti pendidikan ialah Hak Asasi bagi setiap warga negara Indonesia dan merupakan kewajiban bagi Pemerintah untuk menjalankan amanat tersebut. Hal ini belum banyak dirasakan oleh sebagian besar mahasiswa khususnya mereka yang kurang mampu. Akibatnya menjadikan pendidikan bukan lagi hak seluruh rakyat namun, hanya menjadi hak "eksklusif" bagi mereka yang sanggup membayar.


Sungguh fenomena ini menciptakan kesenjangan bagi mereka yang tidak sanggup bayar, sulit untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas.

Cukup adil saya katakan, " hari ini pendidikan Indonesia telah memiskinkan karakter dan moral bangsa".


Kurang sepakat bung?


Sifat individualis, orientasi pada keuntungan atau mari kita sebut; "serakah", hingga pola persaingan bukan kerjasama yang tanpa disadari telah mengakar pada karakter dan moral bangsa. Akan kah kawan-kawan masih apatis? dengan kondisi dan realita yang terjadi? Apakah kemewahan telah membutakan mata hati kalian? Hingga kalian terlena dengan sistem yang menikam bangsa dengan pisau tumpul kapitalis.


Sudah sepantasnya komersialisasi pendidikan menjadi "lawan" bagi kita yang sadar akan pendidikan. Sudah saatnya pendidikan menjadi hak seluruh rakyat.


Bung karno pernah berkata; "Tuhan menciptakan bangsa untuk maju melawan kebohongan elit atas, hanya bangsanya sendiri yang mampu merubah nasib negeri nya sendiri"


Demikian tulisan ini dibuat sebagai keresahan penulis yang haus akan pendidikan. Tak kurang harapan penulis agar cita-cita luhur pendiri bangsa dapat diwariskan kepada generasi penerus bangsa dan tak lebih demi menghancurkan dinding kebohongan elit atas;kapitalisme.


Merdeka!

Jaya!

Menang!



Comentarios


Featured Review
Tag Cloud
bottom of page